Monday, February 28, 2022

Inspirasi Dari Winter Sport Bernama Figure Skating

 Yang kaos putih di tengah itu figure skater kesayangan gw Nathan Chen
Sumber foto: Wikimedia Commons


Belakangan ini, figure skating kembali menyita perhatian gw setelah atlet figure skating favorit gw bernama Nathan Chen memenangkan medali emas di Beijing Winter Olympic 2022. Dalam sekejap, timeline gw isinya update dari Nathan Chen, cuap-cuap soal figure skating, ngomentarin kontroversi dopingnya Kamila Valieva lah, dan macem-macem kehebohan figure skating lain yang bikin gw semangat. Seru banget memang jadi fans olahraga musim dingin yang satu ini. 

Nggak hanya karena atlet-atletnya yang keren, atau karena penampilan mempesona layaknya balerina tapi bisa lompat-lompat dengan atletis di atas es, atau gimana mereka bisa melaju di atas es dengan sepatu skate mereka seolah mereka naik motor atau jadi Aang si pengendali angin. Seseru itu memang. Namun, ada banyak hal dan insight yang gw dapat dari  figure skating. 

Sebelumnya, kenalan dulu yuk apaan sih olahraga bernama figure skating ini!

Dikutip dari Wikipedia, figure skating merupakan cabang olahraga musim dingin yang sudah memiliki sejarah yang cukup panjang, bahkan sebelum Perang Dunia II lhi. Keren kan, udah tua banget. Olahraga ini tepatnya dipopulerkan oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama Robert Jones pada tahun 1700-an.  Sempat direvamp gitu deh oleh seorang atlet figure skater Amerika Serikat bernama Jackson Haines, dengan beberapa improvement. Olahraga ini ditampilkan di atas ice rink menggunakan sepatu skate terdiri dari boots dan blades. 

Seperti beberapa olahraga populer lainnya, figure skating juga punya sistem tersendiri. Ada tiga cabang dalam figure skating: individual, pasangan, dan grup. Secara spesifik lagi ada kategori men, women, ice dance, pair skate, dan team. Untuk saat ini gw mau menjelaskan yang individual, karena kategori lain punya ketentuan masing-masing dan gw ngga ikutin semua. 

Dalam figure skating individual khususnya ada elemen-elemen  teknis seperti jumping, step sequence, ada juga elemen artistrynya. Teknik jumpingnya sendiri ada 6 dengan eksekusi yang berbeda-beda, namanya axel, lutz, flip, salchow, toe loop, dan loop. 

Figure skating nggak hanya dilombakan di Winter Olympic tapi dia juga ada berbagai kompetisi lain baik nasional atau level internasional yang diadakan oleh International Skating Union atau ISU sebagai federasi skating. Sama juga dengan sepak bola, figure skating pun punya legendnya masing-masing yang kerap kali menginspirasi orang untuk mengikuti jejak mereka. Beberapa nama figure skater terkenal di antaranya tentunya ada favorit gw Yuna Kim, Michelle Kwan, Evgeni Plushenko, Dick Burton, Mao Asada, Daisuke Takahashi, Alexei Yagudin, Scott Hamilton, Tonya Harding, Kristin Kawaguchi, dan banyak lagi lainnya, Terbaru ada dua GOAT muda yang masih aktif bersaing (sengit, fansnya maksudnya wkwk), yakni Yuzuru Hanyu dan tentunya the recent Olympic Gold Medalist (OGM) di Beijing kemarin, Nathan Chen (alias ultimat bias gw wkwk).

Figure skating memang menawarkan serunya mengikuti berbagai kompetisi, dan juga tentunya atlet-atlet menawan dengan program-program menarik mereka yang memadukan keatletisan dan gerakan-gerakan seni kayak nari gitu deh (tergantung jenis musiknya juga, bisa kayak balet atau bahkan kpop dance). 

Sambil tadi bersih-bersih rumah, gw kepikiran apa aja sih hal-hal menarik yang gw pelajari dari olahraga satu ini dan bisa gw kaitkan dengan kehidupan. 

Beban berat tidak membuatmu lemah, tapi justru membuatmu semakin kuat

Sering kali kita mengeluh ketika mendapatkan beban yang lebih, atau ketika apa yang kita kerjakan makins ulit. Kita kadang punya ketakutan bahwa kita akan jadi lemah gara-gara hal itu karena kan capek ya ngepel seharian, misalnya. Tapi seperti halnya figure skater yang secara bertahap menaikkan level kesulitan dalam teknik mereka. Misalnya, awalnya figure skater itu cuma lompat dengan revolusi putaran sebanyak 3 kali (yang dikenal dengan tripple jumps). Kemudian dia akan mencoba quadrupple jump alias quad jump yang tentu latihannya lebih keras, lompatnya pun lebih susah. Setelah mencoba hal tersebut, lama-lama mereka akan terbiasa. Tanpa disadari, mereka telah menjadi figure skater yang lebih kuat dan terlatih dari sebelumnya (tentu kalo teknik dan latihannya benar). Mungkin kehidupan kita juga begitu. Dulu sebelum pandemi, tiap pulang kantor gw biasanya naik gojek. Tapi suatu ketika, gw memutuskan mencoba jalan dari Kampus UI Salemba ke Stasiun Cikini. Jaraknya ada kali 1 meter lebih. Awalnya berat, apalagi sambil pake tas berisi laptop. Lama-lama, jalan 1 meter jadi ngga berasa, malah waktunya jadi lebih cepat. Jadi, begitulah, kita akan jadi lebih kuat ketika kita mengambil amanah lebih atau mengerjakan sesuatu yang sulit. 

Balance otak kanan dan kiri itu penting

Entah sih ini penting banget atau nggak, tapi kayaknya penting deh hihi. Dulu mungkin ada orang-orang yang terlalu hitam-putih dalam melihat penggunaan kedua otak ini. Mungkin itu sebabnya ada pembagian kelas IPA dan IPS saat kita sekolah eheheh (ngarang lu dev). Tapi ya kadang sih kadang, dominan penggunaan belahan otak ini memang jadi excuse. Misalnya, menurut kita matematika ngga penting karena kita anaknya otak kanan banget yang lebih condong ke arah-arah kreatif. Atau kita tuh anaknya data banget, jadi males banget deh sama yang sifatnya abstrak atau terlalu nyeni. 

Tapi, dalam figure skating nih misalnya, keseimbangan spesialisasi dua belahan otak itu penting. Teknik penting, begitu juga sisi artistry. Gimana juga, figure skating isinya ngga cuma lompat-lompat doang, tapi ada koreografi yang harus sesuai musik, kostum yang menarik dan menunjang penampilan layaknya musisi yang harus tampil di panggung, dan juga interpretasi dari musik itu sendiri baik dari gerakan tubuh atau ekspresi wajah. Jadi memang olahraga ini seperti rasa pertunjukan seni. Meski, patutu diingat, gimana juga figure skating adalah olahraga, jadi jangan heran kalo elemen teknisnya seperti jumlah lompatan, tingkat kesulitan lompatan, dan eksekusi lompatan tetap jauh lebih penting hehehe (ahem ahem). 

Pupuk passionmu dengan disiplin, serta miliki goal spesifik

Pasti sering dengar kata-kata, kerjakan apa yang menjadi passion-mu atau jadilah apa yang sesuai dengan potensimu. Meski hal ini juga kerap menggunakan perdebatan (karena ngga semua percaya dengan bakat atau passion), andaikan kamu percaya dengan bakat, minat, atau sangat bergantung dengan passion, tetap miliki disiplin. 

Para figure skater itu juga pastinya passionate dengan apa yang olahraga yang mereka tekuni. Namun, suka aja nggak cukup. Bahkan cinta itu sendiri kan membutuhkan "kata kerja" alias itndakan konkret. Disiplin adalah salah satu cara untuk menjaga agar api dari passion kamu itu tidak padam. Meski kadang memang menyebalkan. Kita kan ngga selalu menyukai apa yang jadi passion kita mungkin hehe. Tapi disiplin yang membuat para atlet figure skater itu bisa meraih prestasi mereka. Nathan Chen misalnya nih, meski dia sibuk kuliah di Yale University, dia tetap mengusahakan untuk latihan meski harus dengan Face Time karena pelatihnya ada nun jauh di California. Bahkan, Nathan yang belom lama menang dan pulang dari Beijing sibuk interview sana-sini, balik ke California langsung mampir ke ice rink buat pemanasan. Ckckck ngga ada istirahatnya. Tapi disiplin tetep harus memperhatikan kesehatan fisik dan mental ya hihi, Nathan juga percaya gitu kok. 

Yang gw juga perhatikan, dari para atlet figure skater terkenal seperti Yuna Kim, Yuzuru Hanyu, dan Nathan Chen, mereka semua memiliki goal dan bahkan bisa sangat spesifik. Misalnya untuk Yuna Kim, goal dia dalam figure skating adalah untuk meraih Olympic Gold Medal di Olympiade Winter tahun 2010. Sedangkan Yuzuru Hanyu setahu gw kemarin ke Olympic di Beijing dengan mindset untuk bisa landing quadrupple axel yang super sulit tingkat dewa itu. Nathan Chen sendiri setau gw goalnya ya untuk meraih medali emas di Beijing, dan tentunya dia berhasil meraihnya alhamdulillah hehe. 

Nah kalo kita apa nih goal spesifik dalam hidup kita? Misalnya nih kalo gw pikir-pikir lagi, gw pengen bisa nulis, mungkin goal spesifik gw adalah untuk bisa membuat website yang punya engagement dengan komunitas tertentu, membawa manfaat untuk diri gw di dunia dan akhirat kelak dengan konten-konten edukatif bermanfaat, serta  bisa gw monetisasi hehe. Motivasi yang spesifik juga bisa membantu untuk menjaga semangat dalam hidup, khususnya terkait passion atau impian yang tengah kita jalani.

Nah gimana manteman apakah ada hal-hal yang bisa relate dengan manteman dari berbagai insight ini? Mudah-mudahan kita semua bisa terinspirasi semangat, disiplin, dan keberanian memiliki impian besar seperti para atlet figure skater ya. Semoga tulisan ini bermanfaat buat manteman yang membaca, dan siapa tau jadi fans figure skating juga  kayak gw (khususnya Nathan Chen dan Yuna Kim ahem).