Monday, May 3, 2021

BPNRamadan2021: Benda-Benda Ini Wajib Banget Dibawa, Terutama Pada Masa Pandemi (Day 9)

                                                         Gambar diambil dari situs pexels


Pandemi membuat banyak hal berubah dalam hidup, Nggak hanya gimana caramu berpergian, makan, atau berkomunikasi, tapi juga mengatur benda-benda apa yang ada di dalam tasmu. Kalau dulu mungkin orang-orang ngga terlalu peduli untuk membawa hand sanitizer, benda itu sekarang udah jadi benda yang normal ada di dalam tas kita. Bahkan ada juga yang bawa sabun atau disinfektan mini. Nah, kira-kira barang apa aja sih yang biasanya saya bawa, dan sebaiknya saya bawa,jika bepergian terutama di tengah masa pandemi.

Dompet dan Handphone Tentunya

Benda ini tentunya ngga bisa banget deh ngga dibawa. Bakal repot luar biasa kalo salah satunya aja ketinggalan. Karena ke luar rumah pastinya penting banget bawa uang atau ATM buat transaksi kalau harus belanja, bayar transportasi, atau ketika makan. Handphone juga penting banget pastinya, nanti ngga bisa pesan GoJek atau Grab kalo sampe ditinggal.

Laptop, Benda Wajib Para Buruh Tulis dan Pekerja Dunia Digital

Untuk generasi milenial, sepertinya laptop udah jadi barang yang mungkin bisa sama pentingnya dengan ponsel. Seenggaknya buat saya. Kayaknya saya hampir selalu bawa laptop kemana pun saya pergi. Mungkin karena memang kerjaan saya sebagai communication officer slash setengah PR hampir selalu menuntut saya untuk mengetik di laptop, entah itu untuk menulis press release, bikin konten medsos, atau membuat perencanaan dari pekerjaan. Ke depannya, saya pun kepengen untuk tetap setia membawa laptop karena saya memang ingin menekuni dunia blogging dengan lebih serius. Jadi, laptop bisa dibilang benda yang wajib dibawa. 

Bawa Selalu Hand Sanitizermu

Tentunya, benda yang satu ini sangat penting di tengah situasi pandemi karena kita harus berusaha untuk selalu menjaga kebersihan tangan saat berada di luar rumah. Jika dulu hand sanitizer sempat jadi barang langka, sekarang alhamdulillahnya mudah ditemukan di mini market manapun. Meski keberadaannya tak lagi langka, kelupaan bawa benda yang satu ini termasuk cukup menyebalkan. juga sih. Rasanya sama bikin mencelos hati seperti ketika ketinggalan tapcash

Jangan lupa Masker Cadangan

Tadinya, saya terbiasa menggunakan satu masker saja. Namun, ternyata itu ngga baik dan tidak higienis hehe. Karena, ketika menggunakan masker berjam-jam, kita mengumpulkan CO2, belum lagi jadi bau dan lepek kena keringat hehe. Jadi, mulai saat ini, saya akan berusaha secara rutin mengganti masker yang saya pakai. 

Tetap Jaga Solat dengan Bawa Mukena dan Sajadah Mungil

Bawa mukena dan sajadah sendiri juga termasuk penting sebagai upaya melindungi diri dari ancaman virus tak diinginkan, dan tentunya tetap berusaha menjalankan kewajiban seorang muslim. Karena mukena di mushola dan masjid juga pastinya biasa digunakan banyak orang, jadi lebih aman memang  bawa sendiri. Rasanya saya juga jarang lihat mushola atau masjid terutama di tempat umum seperti mall yang menyediakan mukena dan sajadah. Jadi, memang lebih baik bawa sendiri biar lebih praktis juga, ngga usah harus ngantri. 

Parfum, BB Cream, Lipstcik, dan Cermin Kecil Supaya Stay On Point

Sebagai anak yang agak tidak terlalu betah menggunakan banyak make up, biasanya saya cuma bawa hal-hal yang penting aja supaya tampilan tetap terjaga dan on point. Salah satunya BB Cream dan lipstick. Dua benda ini yang memang krusial dalam membuat tampilan kita lebih cantik, wow, dan tidak lepek. Parfum juga bisa menjaga rasa percaya diri ketika harus beraktivitas seharian, menghindarkan diri dari bau keringat menyengat. Cermin kecil melengkapi persenjataan supaya kalo lagi touch up ngga bingung harus ngaca di mana hehe.

Pastikan Baterai Gadgetmu Aman

Tiap pergi, terutama dalam waktu yang lama, saya pasti akan mencoba menyiapkan power bank yang terisi penuh agar aktivitas di luar jadi lancar. Karena sekarang kehidupan kita sangat dekat dengan ponsel, pasti nggak mau kan ponselmu mati di tengah perjalanan dan bikin kesulitan untuk order GoJek atau Grab. Apalagi saya juga kerja mengelola medsos. Koordinasi pekerjaan pun aktif dilakukan via Whatsapp. Jadi, keamanan baterai ponsel harus sangat dijaga.

Bawa Tumbler, Langkah Kecil Minimalisir Dampak Perubahan Iklim

Ini masih belum terlalu konsisten sih. Namun, sebisa mungkin saya mengusahakan menggunakan Tumbler ketika harus keluar rumah. Meski ujung-ujungnya tetep beli minuman kemasan di luar sih atau pesan minuman lagi di tempat makan yang dikunjungi. Tapi, setidaknya keberadaan Tumbler ini bisa sedikit mengurangi sampah botol, dan tentunya lebih terjaga kebersihannya. 

Isi Waktu dengan Kegiatan Bermanfaat, Bawa Serta Buku Dalam Perjalanan

Beberapa kali, ketika pergi saya mencoba untuk menyelipkan juga buku bacaan. Apapun, entah yang sedang saya baca atau yang menarik untuk dinikmati dalam perjalanan atau saat harus menunggu sesuatu atau seseorang. Meski ini juga belum rutin saya lakukan sih. Namun, perjalanan atau saat-saat menunggu jadi ngga kerasa ketika kamu ditemani buku bacaan yang bagus. Di KRL atau busway yang sepi juga cukup nyaman kok untuk membaca, tentu dengan catatan ketika kereta tidak terlalu ramai dan kita dapet tempat duduk. Kalau kamu merasa tidak punya banyak waktu untuk membaca buku, bisa memanfaatkan waktu dalam perjalanan atau menunggumu dengan membaca. Dijamin antibosan.

Itu sih beberapa benda yang kurang lebihnya biasa saya bawa, apalagi setelah masa pandemi ya. Nah bagaimana dengan manteman? Apakah manteman punya barang-barang bawaan yang sama dengan saya atau mungkin ada benda lainnya yang ngga bisa banget kamu tinggalkan? 

Sunday, May 2, 2021

BNPRamadan2021: Cerita Tentang Perjalanan 5 Kota dan Kenangannya



Traveling adalah satu kata yang terdengar indah di telinga saya. Traveling itu seperti membawa feeling "freedom" "adventurous" "exploration". Setiap saya mendengar kata traveling, ingin rasanya membayangkan diri saya tengah menjelajah jalanan cantik di sebuah kota di Italia, atau menikmati kesibukan kota besar seperti New York. 

Ya, itu semua masih sebatas angan-angan saja aja. Ketika mendengar kata traveling, yang jelas saya bayangkan adalah perjalanan yang mungkin saya bisa lakukan pada masa yang akan datang. Namun, tema entry #BPNRamadan2021 kali ini adalah "5 Tempat Wisata Favorit". Jadi mari kita bercerita perjalanan yang udah pernah dilakukan. Meski mejujurnya, saya masih belum banyak melakukan traveling, namun saya akan coba share tempat-tempat favorit saya di dunia ini, sejauh yang sudah pernah saya kunjungi.

1. Kota Bogor

Bogor akan selalu masuk daftar kota favorit di Indonesia. Mungkin karena belum terlalu banyak juga kota lainnya yang saya kunjungi. Tapi buat saya, Bogor tuh selalu membawa suasana yang berbeda. Bogor itu kota yang ideal menurut saya. Dekat dengan ibukota, tinggal naik KRL. Namun, menepi dari padatnya Jakarta dan Depok, dan punya suasana Sunda yang cukup kental dibanding Depok. Jadi, Bogor itu tempat yang pas buat melakukan liburan singkat. Kalo lagi penat, bisa melipir sejenak. Cukup makan waktu 1 jam dari Depok, dan kamu sudah bisa menikmati kota Bogor yang adem dan cukup sejuk. Apalagi di Bogor banyak wisata kuliner yang bisa dikunjungi. Ada soto kuning, ada toge goreng, dan berbagai kuliner legendaris lain. Termasuk, tempat-tempat makan kekinian yang juga menjamur di Bogor. Pokoknya, Bogor selalu worth it buat dikunjungi. 

2. Jogjakarta

Kota ini juga termasuk kota yang akan selalu menarik buat saya, entah berapa kalipun saya mengunjunginya. Sebagai keturunan Purworejo, keluarga besar saya dari pihak ibu biasanya akan selalu menyempatkan ke Jogja tiap kami sedang mudik ke rumah budhe saya. Dan bagi saya, selalu ada yang melankolis, romantis, adem, dan ngangenin dari kota ini. Bangunannya, jalanannya, keramaian Malioboro dan sekitarnya, sekotak bakpia kukus tugu yang lembut. Oh, dan Tempo Gelato yang belum sempat saya kunjungi. Bagi saya, Jogja termasuk kota terbaik yang pernah saya kunjungi dan ingin saya kunjungi lagi berkali-kali. Rasanya, pasti ada banyak sudut kota Jogja yang belum saya kunjungi. Semoga bisa mampir lagi ke sana, segera aamiin.

3. Kuala Lumpur

Kota ini adalah kota pertama di luar negeri yang saja jejaki. Saya ngga akan pernah lupa kesan yang saya dapatkan saat pertama kali keluar dari Air Asia dan menapaki kaki di KLIA. Ada wangi khas, yang sekarang udah saya ngga ingat tentunya, yang sangat menyenangkan. Wangi yang ngga pernah saya temui di Indonesia wkwk. Pertama saya menciumnya di Air Asia dalam perjalanan menuju KL. Dan saya menciumnya lagi saat tiba di KLIA. Saya pikir waktu itu wangi tersebut wangi khas orang Malaysia yang mungkin muncul dari pengharum pakaian yang banyak dipakai orang sana. Tapi bisa jadi itu cuma wangi khas KLIA aja hahaha. Jakarta dan KL menurut saya hampir 11-12, malah kadang Jakarta seperti lebih dipadati bangunan dan gedung-gedung pencakar langit, dari yang saya pernah ingat (dan saya ke sana tahun 2015 ya harap dicatat wkwk). Tapi, KL jelas lebih vibrant dalam hal banyak orang asing yang berseliweran di jalanan KL. Apalagi, di sana ngga hanya orang Melayu yang menjadi mayoritas, tapi ada orang Tiongkok dan India yang juga ngga kalah mendominasi. Terasa lebih melting pot aja karena perpaduan budaya yang cukup berbeda dan terpampang nyata. Kalo ada kesempatan, saya ingin balik ke Malaysia dan mungkin mampir sejenak di KL pastinya (apalagi kalo saya menggunakan KLIA). Meski sebenernya, saya lebih tertarik berkunjung ke daerah lain sepeti Penang atau Melaka sih hehe.

4. Lombok

Ini adalah perjalanan lokal pertama saya selain di pulau Jawa. Selama ini, saya hanya pernah mengunjungi pulau Jawa. Saat pesawat saya meninggalkan pulau Jawa tuh ada rasa takjub juga, termasuk ketika ia melintasi pulau Bali (yang bahkan belum pernah saya kunjungi huhu). Salah satu yang saya suka banget dari perjalanan ini sebenernya adalah tempat penginapan saya selama di Lombok. Namanya penginapannya Svarga Resort Hotel. Dia tuh cantik banget, ada nuansa alamnya gitu. Terus liftnya juga lucu karena cuma ada pijakan aja, ngga ada temboknya gitu gaes. Kemudian, yang saya suka juga dari perjalanan Lombok ini tentunya berkunjung ke Sembalun Bumbung sekaligus nengok desa yang mendapat bantuan dari ILUNI UI saat gempa Lombok pada 2018. Lalu pemandangan pantai Mandalika  yang cantik dan pantai kuta juga sambil makan seafood di pinggir pantai. Belum lagi selama perjalanan di Sembalun, saya dan manteman officer ILUNI UI kala itu juga mengisi waktu sambil memainkan games yang menarik banget dan bikin cair suasana. Makanan sepanjang perjalanan juga enak dan kenyang. Wah, seneng banget. Yang terpenting, semua biaya perjalanan ditanggung ILUNI UI waktu itu hihi. Makasih ILUNI UI! (Kapan lagi nih, eh, wkwkwk).


5. Pulau Bira, Kepulauan Seribu

Perjalanan ini salah satu perjalanan rasa nano-nano. Sebagai orang yang mengaku suka traveling dan kepengen lebih banyak traveling, sesungguhnya saya punya banyak ketakutan dan kecemasan selama perjalanan, terutama udara dan laut. Nah, inilah pengalaman pertama saya naik kapal motor dan berkunjung ke sebuah pulau di Kepulauan Seribu. Namanya Pulau Bira. Pulau ini letaknya beberapa pulau setelah pulau yang kala itu lebih dikenal seperti pulau Bidadari. Waktu itu, perjalanan ini merupakan program Campreneur Kampus Umar Usman, jadi saya ya setengah kerja juga. Selama perjalanan pergi sih cukup lancar, paling sempet tiba-tiba berhenti dan bikin panik huhu. Namun alhamdulillah kami semua sampai dengan selamat. Hal-hal yang seru tapi menegangkan selama di sana adalah ketika saya menyeret kaki saya yang gemetar ketakutan untuk ikutan nyobain banana boat. Belum lagi nyobain menyelam meski saya ngga jago berenang, dah gitu waktu itu Mr. Go (atasan saya waktu itu) ngagetin saya dengan ngejorokin saya dari perahu pula wkwkw. Bener-bener perjalanan nano-nano! Dipikir-pikir berani juga waktu itu nyobain olahraga air ya, kalo sekarang mikir dua tiga kali kayaknya sih hahaha. Tapi perjalanan ini juga jadi perjalanan yang jika diingat-ingat ya menyenangkan juga. Kami mencicipi makan ikan laut segar yang dibakar lalu dimakan ramai-ramai. Seru! Belum lagi merasakan tidur di tepi pantai beralaskan tenda kemah. Wow kapan lagi kan. Pulangnya pun jadi perjalanan yang sensasional karena ombaknya yang gede banget, bikin mual dan banyak berdoa wkwkw. 

Foto kenangan memacu adrenaline di Pulau Bira tahun 2015

Yah itulah pengalaman perjalanan yang bisa saya ingat. Kata traveling masih jadi kata yang dreamy banget dan bikin pengen berdoa dan bekerja lebih keras supaya saya bisa menambah pengalaman mengunjungi berbagai tempat menarik, indah, dan eksotis. Ehm, tapi rasanya saya bakal jauh-jauh dari perjalanan yang terlalu memacu adrenaline

Bagaimana dengan manteman? Di mana tempat wisata favoritmu dan apa saja momen traveling yang membekas dalam kenangan manteman?