Tuesday, April 27, 2021

BPNRamadan2021: It's Okay, Itu Tetap Capaian (Day 4)

                                                               gambar diambil dari Pexels


Kata pencapaian sejujurnya salah satu yang agak bikin saya minder dan insecure. Contohnya waktu harus mengisi CV buat kerja. Selain pengalaman kerja, biasanya orang-orang akan mencantumkan capaian-capaian apa yang telah mereka raih. 

Pencapaian.

Apa ya? Itu adalah hal yang pertama kali saya pikirkan sambil mengingat-ingat hal keren apa yang udah saya raih. Dan biasanya berakhir dengan mengisi fakta bahwa saya berhasil masuk ke Universitas Indonesia yang jadi salah satu universitas terbaik di negeri. 

Lalu apa lagi?

Kemudian biasanya saya akan memeras ingatan saya, mengubek-ubek barangkali ada satu dua prestasi yang pernah nyelip. Juara lomba mewarnai tingkat SD? Jadi peringkat satu semasa SD --juga? Menyelesaikan draf Edelweiss, yang mana ujung-ujungnya dirombak lagi. 

Apa ya?

Sebenarnya, mungkin jika mau self talk kepada diri saya sendiri, capaian itu pasti ada selama hidup. Hanya saja, saya perlu redefinisi capaian. Menyesuaikan dengan diri saya sendiri, bukan membandingkan dengan orang lain. Menjadi diri yang lebih baik dari diri yang kemarin saja sudah jadi prestasi yang luar biasa bukan sih buat seorang manusia? Atau, mencoba mengikuti sebuah lomba yang biasanya membuatmu mundur duluan waktu liat kriterianya. Atau berhasil menaklukan kekacauan yang kamu alami ketika ada pekerjaan penting di depan mata yang harus diselesaikan.

Saya rasa, jika mau dilihat secara positif, hal-hal kecil seperti itu bisa jadi capaian juga bukan?

Yah, meski mungkin nggak semua hal itu bisa kita masukkan ke dalam CV dan bikin CV kita terlihat lebih mentereng sih. Tapi kalau kita mau membandingkan ke diri kita yang kemarin, hal-hal yang berhasil kita kerjakan hari ini seperti jadi sebuah reward aja buat kita. 

Makanya, kalo ngga salah, artikel-artikel self improvement juga bilang, penting bagi kita untuk merayakan capaian dan prestasi kecil dalam hidup. Lebih baik lagi kalo dicatat kali ya, saya sih belum melakukannya hihi. Mungkin suatu saat harus coba saya catat. Supaya, ketika saya merasa insecure atau down dengan diri saya, bisa kembali dibaca dan mungkin akan membuat suasana hati saya jadi lebih baik.

Bagaimana dengan manteman? Adakah capaian-capaian yang receh dan mungkin terlihat seperti "remah-remah rengginang" di matamu, ternyata aslinya memang kong ghuan? Yuk mari belajar bersyukur dengan capaian-capaian sederhana dalam hidup. Kalau dikumpulkan pasti ada banyak dan akan membuat diri kita merasa kaya!

Selamat merayakan prestasi-prestasi, kecil atau besar, apapun itu!

No comments:

Post a Comment