Monday, April 26, 2021

BPNRamadan2021: Menabur Tulisan, Menabung Impian (Day 3)



Harapan itu salah satu kekuatan yang membuat manusia berjuang lebih keras dalam hidup. Termasuk dalam blogging. Saya rasa, penting juga untuk benar-benar membayangkan sebuah visi besar untuk aktivitas blogging yang sedang ditekuni. Harapan itu, nantinya bisa jadi bahan bakar ketika kita merasa kurang motivasi. Nah, pada tema #BPNRamadan2021 ketiga ini, saatnya mulai membayangkan berbagai harapan yang saya punya untuk blog ini ke depan.

Jika direnungkan baik-baik, salah satu alasan kenapa saya memutuskan untuk lebih serius menekuni blogging adalah karena saya berharap suatu saat blogging bisa jadi jalan ninjaku dalam aktualisasi diri ketika sudah berkeluarga. 

Sejak dulu, saya bukan tipe yang mengejar jenjang karier tinggi. Saya bahkan ngga terlalu berminat untuk bergabung menjadi abdi negara karena saya merasa akan berada pada sesuatu yang cenderung stabil -- saya suka yang bervariasi dan dinamis soalnya hehe (tapi ngga terlalu fast paced, catatan banget wkwk). 

Dulu sekali, saya pernah punya teman satu komunitas nulis namanya komunitas Kemudian.com. Nama sosok ini adalah kak Octa. Dia seorang penulis fiksi yang sudah menerbitkan novel metropopnya sendiri. Tapi, dibanding tulisan fiksinya, sejujurnya saya paling getol baca tulisan-tulisan Kak Octa di blog. Saya ingat betul, waktu itu saya betah berjalan-jalan ke berbagai postingan kak Octa yang sempat tinggal di pulau Selayar yang indah nian. 

Kak Octa sudah punya tiga anak saat itu. Namun, di sela-sela kesibukan mengurus keluarga, kak Octa tetap super produktif dengan berkarya melalui tulisan, baik fiksi maupun nonfiksi. Konten blognya pun sangat kaya, mulai dari soal traveling, cerita dan foto-foto  keindahan pulau Selayar, hebohnya mengurus ketiga anaknya, soal masak-memasak dan baking, dan banyak lagi kegemaran kak Octa. Dari menulis itu, Kak Octa akhirnya bisa balik modal laptop yang dibelikan sang suami untuk menulis.

Jadi, kak Octa bisa dibilang salah satu role model saya saat berkeluarga kelak. Seorang ibu rumah tangga yang tetap berkarya dan berkreasi, sekaligus menghasilkan uang hehe. Selain itu, berkomunitas juga jadi suatu hal yang saya suka. Makanya, blogging jadi paket lengkap yang bisa menyediakan itu semua, tentu jika kita benar-benar serius menekuninya.

Nah, kalo gitu, apa sih harapan saya untuk blog ini ke depannya?

Saya ingin bisa menyajikan konten yang beragam seperti yang Kak Octa dulu lakukan (dan mungkin masih istiqomah sampai sekarang). Tak hanya sekadar curhatan semata, saya berharap konten blog ini punya punya isi yang bisa menambah inspirasi dan juga wawasan. 

Impian yang setahap lebih besar lagi, semoga suatu saat, saya pun bisa memberikan manfaat tak hanya bagi diri dan keluarga, tapi masyarakat lebih luas melalui blogging, entah itu dengan komunitas atau bisnis sosial. Kalo harapan yang ini, membuat saya teringat dengan sosok muslimah keren panutan saya dari Singapore yang kini tinggal di Tangier Moroko, Aida Azlin. Dia pun berhasil mendirikan sebuah komunitas self improvement untuk para muslimah, berawal dari sebuah situs kepenulisan. Entah itu apa yang jelas, saya berharap blog ini bisa menjadi hub bagi banyak hal-hal positif yang membangun. Semoga. 

No comments:

Post a Comment